![]() |
Salah satu titik semburan gas yang dibakar oleh Pertamina dengan menggunakan pipa ke atas, sehingga tidak membahayakan. |
BLORA. Sudah sekitar Lebih dari dua pekan ini semburan gas
yang berada di Desa Nglobo, Kecamatan Jiken masih ada. Dari 44 titik semburan,
hingga kemarin titik semburan sudah berkurang menjadi 23 titik. Untuk
mengurangi keluarnya gas semakin banyak, PT Pertamina Eksplorasi Produksi (EP)
Cepu Alas Dara Kemuning (PEPC ADK), melakukan pembakaran pada titik semburan gas tersebut.
”Ada lima titik yang memang sengaja kami bakar, dengan tujuan mengurangi keluarnya gas pada semburan,” ujar Sugiyanto salah satu karyawan PT Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning (PEPC ADK), kemarin.
Sementara itu, lima titik semburan gas yang sengaja dibakar itu terletak di sekitar persawahan dan perhutani. Lima titik dua di persawahan dan tiga di lahan perhutani. Caranya, memasang cungkup berbahan baja di titik semburan. Kemudian disambungkan ke selang pipa pembakaran.
Menurut Health, Safety, Environment (HSE) PT. Pertamina EP Cepu ADK Sugiarto, pemasangan cungkup tersebut dilakukan, agar setelah gas terbakar dapat memuai ke udara. Pembakaran gas liar diterapkan di lima titik terparah dari jumlah total keseluruhan 23 titik yang masih mengeluarkan semburan.
”Hal ini dilakukan untuk safety semburan gas liar. Selama ini tidak ada gas berbahaya dan beracun. Tapi gasnya mudah terbakar. Untuk itu, pengunjung dilarang merokok di sekitar lokasi semburan gas liar,” terangnya.
Helmut selaku koordinator security menjelaskan, semburan gas yang dibakar itu tidak berbahaya bagi para pengunjung yang datang melihat. Tetapi, pihaknya selalu menjaga ketat area dari para pengunjung agar tidak terlalu mendekati area.
”Dalam pengamanan kami selalu siaga, tak hanya dari PT Pertamina Ep saja, kami juga dibantu oleh keamanan dari Polsek Jiken, Babinsa Koramil Jiken, serta Hansip dan masyarakat sekitar lokasi semburan. Jarak police line pun kami tambah. Sehingga pengunjung tidak terlalu mendekati semburan,” imbuhnya. (Priyo-Murianews | Jo-infoblora)
”Ada lima titik yang memang sengaja kami bakar, dengan tujuan mengurangi keluarnya gas pada semburan,” ujar Sugiyanto salah satu karyawan PT Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning (PEPC ADK), kemarin.
Sementara itu, lima titik semburan gas yang sengaja dibakar itu terletak di sekitar persawahan dan perhutani. Lima titik dua di persawahan dan tiga di lahan perhutani. Caranya, memasang cungkup berbahan baja di titik semburan. Kemudian disambungkan ke selang pipa pembakaran.
Menurut Health, Safety, Environment (HSE) PT. Pertamina EP Cepu ADK Sugiarto, pemasangan cungkup tersebut dilakukan, agar setelah gas terbakar dapat memuai ke udara. Pembakaran gas liar diterapkan di lima titik terparah dari jumlah total keseluruhan 23 titik yang masih mengeluarkan semburan.
”Hal ini dilakukan untuk safety semburan gas liar. Selama ini tidak ada gas berbahaya dan beracun. Tapi gasnya mudah terbakar. Untuk itu, pengunjung dilarang merokok di sekitar lokasi semburan gas liar,” terangnya.
Helmut selaku koordinator security menjelaskan, semburan gas yang dibakar itu tidak berbahaya bagi para pengunjung yang datang melihat. Tetapi, pihaknya selalu menjaga ketat area dari para pengunjung agar tidak terlalu mendekati area.
”Dalam pengamanan kami selalu siaga, tak hanya dari PT Pertamina Ep saja, kami juga dibantu oleh keamanan dari Polsek Jiken, Babinsa Koramil Jiken, serta Hansip dan masyarakat sekitar lokasi semburan. Jarak police line pun kami tambah. Sehingga pengunjung tidak terlalu mendekati semburan,” imbuhnya. (Priyo-Murianews | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar