 |
| Ibu-ibu muslimat warga Desa Tanggel Kecamatan Randublatung sampaikan keluhan untuk dibangunkan pasar pada Wakil Ketua DPRD Blora Kusnanto |
BLORA. Warga Desa Tanggel Kecamatan Randublatung mengadu ke
pimpinan DPRD Blora, sebab jarak tempuh jika akan berbelanja ke pasar dipandang
terlalu jauh, sehingga di wilayah desa tersebut perlu didirikan bangunan pasar.
“Warga Desa Tanggel kalau mau belanja harus ke pasar Wulung sejauh tujuh kilometer, lha mau beli kebutuhan wanita saja harus ke pasar Wulung” kata Sugiyah (50) salah seorang wanita Desa Tanggel, Jumat (28/11) lalu.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Sugiyah kepada wakil Ketua DPRD Blora HM Kusnanto ketika bersilaturahmi pada pengajian rutin bersama ratusan anggota muslimat desa Tanggel yang di asuh melalui Yayasan Salafiyah II Kecamatan Randublatung di Desa Tanggel.
“Warga Desa Tanggel ini kondisinya setengah hidup setengah mati, kalau mau belanja jauh, kalau musim kemarau kekurangan air,” kata Suparti (49) salah seorang anggota muslimat lainnya.
Selain mengeluh perlu segera dibangun pasar, wanita muslimat itu juga meminta agar dibangun tower air sebagai tandon untuk disalurkan ke sejumlah warga.
“Untuk pasar memang perlu, mengingat jarak tempuh belanja jauh, jadi segera kami sampaikan kepada Bappeda Blora untuk koordinasi dan merencanakannya,” ujar Kusnanto
Anggota dewan empat periode asal dukuh Watulumbung Desa Jiken, Kecamatan Jiken itu juga menyatakan perlunya dibenahi tempat layanan kesehatan di wilayah Desa Tanggel sehingga lebih meningkatkan layanan kesehatan bagi warga setempat.
Pada kesempatan yang sama Kusnanto juga memberikan bantuan berupa uang untuk digunakan seperlunya pada kegiatan perkumpulan muslimat Salafiyah II.
Desa Tanggel merupakan salah satu desa di Kecamatan Randublatung yang terletak di bilangan hutan wilayah KPH Randublatung. Desa tersebut memiliki 12 wilayah dusun yang lokasinya di rerimbunan hutan jati. Ke 12 dukuhan tersebut yaitu Dusun Tanggel, Delok, Kalipang, Ngasem, Ngampel, Ngimbang, Jeruk Sewu, Bogorejo, Kedung Kidang, Suru, Gumeng dan dusun Jambean.
Jalan desa antar dusun di desa Tanggel sebagian sudah beraspal sebagian lagi masih jalan sirtu. Salah satu potensi perkebunan warga Desa Tanggel adalah budi daya buah jeruk yang ditanam oleh warga. (DPPKKI Blora)
“Warga Desa Tanggel kalau mau belanja harus ke pasar Wulung sejauh tujuh kilometer, lha mau beli kebutuhan wanita saja harus ke pasar Wulung” kata Sugiyah (50) salah seorang wanita Desa Tanggel, Jumat (28/11) lalu.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh Sugiyah kepada wakil Ketua DPRD Blora HM Kusnanto ketika bersilaturahmi pada pengajian rutin bersama ratusan anggota muslimat desa Tanggel yang di asuh melalui Yayasan Salafiyah II Kecamatan Randublatung di Desa Tanggel.
“Warga Desa Tanggel ini kondisinya setengah hidup setengah mati, kalau mau belanja jauh, kalau musim kemarau kekurangan air,” kata Suparti (49) salah seorang anggota muslimat lainnya.
Selain mengeluh perlu segera dibangun pasar, wanita muslimat itu juga meminta agar dibangun tower air sebagai tandon untuk disalurkan ke sejumlah warga.
“Untuk pasar memang perlu, mengingat jarak tempuh belanja jauh, jadi segera kami sampaikan kepada Bappeda Blora untuk koordinasi dan merencanakannya,” ujar Kusnanto
Anggota dewan empat periode asal dukuh Watulumbung Desa Jiken, Kecamatan Jiken itu juga menyatakan perlunya dibenahi tempat layanan kesehatan di wilayah Desa Tanggel sehingga lebih meningkatkan layanan kesehatan bagi warga setempat.
Pada kesempatan yang sama Kusnanto juga memberikan bantuan berupa uang untuk digunakan seperlunya pada kegiatan perkumpulan muslimat Salafiyah II.
Desa Tanggel merupakan salah satu desa di Kecamatan Randublatung yang terletak di bilangan hutan wilayah KPH Randublatung. Desa tersebut memiliki 12 wilayah dusun yang lokasinya di rerimbunan hutan jati. Ke 12 dukuhan tersebut yaitu Dusun Tanggel, Delok, Kalipang, Ngasem, Ngampel, Ngimbang, Jeruk Sewu, Bogorejo, Kedung Kidang, Suru, Gumeng dan dusun Jambean.
Jalan desa antar dusun di desa Tanggel sebagian sudah beraspal sebagian lagi masih jalan sirtu. Salah satu potensi perkebunan warga Desa Tanggel adalah budi daya buah jeruk yang ditanam oleh warga. (DPPKKI Blora)
0 komentar:
Posting Komentar