Home » , » Padepokan Samin Klopoduwur Dirancang Menjadi Desa Wisata di Blora

Padepokan Samin Klopoduwur Dirancang Menjadi Desa Wisata di Blora

infoblora.id on 8 Agu 2014 | 13.47

Pendopo Kampung Samin Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur Blora
BLORA. Padepokan atau Kampung Samin di Dukuh Karangpace Desa Klopodhuwur Kecamatan Banjarejo dirancang menjadi Desa Wisata di Kabupaten Blora. Desa yang menjadi salah satu tempat bermukim Masyarakat Samin yang dipelopori oleh Mbah Engkrek yang merupakan salah satu penerus ajaran Sikep yang diajarkan oleh Samin Surosentiko.

Sampai saat ini, masyarakatnya masih berusaha memegang teguh ajaran-ajaran Sikep. Maka tak heran Kampung Samin sering dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Masyarakat Samin atau disebut Sedulur Sikep yang masih melestarikan ajaran dari Samin Surosentiko bisa menjadi potensi wisata bagi Kabupaten Blora.

Kampung Samin bisa menjadi tujuan wisata jika benar-benar dikelola dengan baik. Adat istiadat Sedulur Sikep menjadi khasanah budaya tersendiri karena memiliki cara-cara tersendiri yang berbeda dengan daerah lainnya. Potensi inilah yang ditangkap Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Kabupaten Blora untuk merancang Kampung Samin menjadi Desa Wisata.

DPPKKI menggandeng Gesellschaft Fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) yaitu lembaga non-profit milik Pemerintah Jerman yang membantu negara-negara berkembang termasuk Indonesia agar gagasan ini bisa terwujud.

“Jika kita mendengar Blora kita ingat Samin, begitu juga sebaliknya jika mendengar Samin maka kita ingat Blora. Dua kata ini sudah melekat secara luas dimasyarakat,” ungkap Kepala DPPKKI Kab. Blora Slamet Pamuji melalui Plt. Kabid Pariwisata, Sarjono. 

Lebih lanjut diungkapkan, Dukuh Karangpace menjadi cikal bakal dari ajaran yang dibawa oleh Samin Surosentiko untuk menyebarkan ajarannya, menurutnya akan menjadi tujuan wisata bagi wisatawan yang ingin mengetahui tentang ajaran Samin Surosentiko. “Situs-situs peninggalan Sedulur Sikep menjadi bukti sejarah penyebaran ajaran Samin Surosentiko dan pengikut-pengikutnya hingga sekarang,” katanya.

Perwakilan GIZ, Gede Agung Iswara mengatakan pertemuan malam itu untuk mencari potensi dan permasalahan, serta menemukan solusinya. Selama ini menurutnya, keberadaan Kampung Samin hanya sebagai tontonan seperti ikan dalam aquarium dirinya menggambarkan. 

“Harapannya dengan dijadikannya Kampung Samin menjadi Desa Wisata akan semakin meningkatkan rasa sosial diantara masyarakat yang semakin kuat dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” terangnya.

Salah satu tokoh yang sampai saat sekarang masih eksis memegang teguh ajaran Sikep di Dukuh Karangpace adalah Mbah Lasio. Dirinya menyambut positif atas prakarsa DPPKKI, hal ini agar ajaran Sikep bisa dikenal secara luas oleh masyarakat, dimana saat ini pengaruh budaya luar bisa mengikis kearifan lokal ajaran Samin.

Menurutnya, asumsi negatif ajaran Samin dikarenakan banyak masyarakat yang belum tahu, sehingga masih beranggapan ajaran Samin Surosentiko terkesan kolot dan kaku tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Hanya saja dirinya mengingatkan agar tradisi dan adat istiadat yang sudah ada, nantinya tidak dirubah nilai-nilai aslinya.

Hal senada disampaikan Kabid Kebudayaan, Suntoyo. Yoyok panggilan akrabnya menggarisbawahi akan perlunya meluruskan ajaran Samin kepada masyarakat akan nilai-nilai budi pekerti luhur. Seperti prinsip hidup dalam ajaran Samin, yaitu :

"Ucap Pertikel lan kelakuane" artinya orang hidup di dunia ini harus menjaga perkataan dan kelakuan yang baik serta prasangka hati yang bersih.

"Kudu Demen Becik Rukun Seger Waras" artinya Harus Baik sesama manusia, alam dan Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Ojo Drengki, Panasten, Dahpen, Open, Kemeren" artinya orang hidup harus menjaga sikap-sikap baik terhadap sesamanya.

"Ojo Milik Darbeking Liyan" artinya Jangan berkeinginan yang bukan menjadi haknya. (DPPKKI Blora | rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved