![]() |
Pramugi Prawiro Wijoyo, tokoh sedulur sikep Sambongrejo (Foto kiri). Kambing PE yang dikembangbiakkan warga setempat (Foto kanan). |
Tokoh Sedulur Sikep Sambongrejo, Pramugi Prawiro Wijoyo, di Blora, Sabtu (02/08), mengatakan, peternak kambing peranakan etawa (PE) di wilayah setempat terbukti mendukung perekonomian warga.
"Secara ekonomis hasilnya sangat menguntungkan, dan saya memulai mengembangbiakkan peranakan etawa sejak tahun 1993. Dalam waktu lima tahun sudah meraup keuntungan bersih Rp 68 juta, itu pun saya masih mempunyai 22 ekor PE, sampai sekarang kami masih bertahan," ujarnya.
Menurut dia, karena nilai jual tinggi maka di desanya tidak ada peternak yang memelihara kambing "gibas" (domba) maupun kambing Jawa.
Cara memeliharanya sama, makanan dan tenaga yang dibutuhkan juga sama. Karena secara teori dan prakteknya sama, maka lebih memilih peranakan etawa yang harganya tinggi.
"Harga kambing PE terus melonjak seiring kebutuhan masyarakat, meski populasinya terus meningkat, tetapi harga anak kambing PE yang baru berumur 3 bulan sudah laku Rp 1,4 juta. Hampir semua warga memelihara kambing PE," ungkapnya.
Dikatakannya, jumlah populasi kambing PE di desanya sudah mencapai lebih kurang 4000 ekor, sedangkan penjualannya di datangi oleh para pedagang dari dalam dan luar daerah. (DPPKKI | Ms-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar