![]() |
Para anggota DPRD Blora 2014-2019 yang baru saja diantik pada 27 Agustus lalu. (Jo-infoblora) |
Seharusnya, setiap anggota dewan yang baru mendapat seragam sebanyak empat stel, namun yang diberikan hanya satu stel saja. Hal ini menimbulkan pertanyaan di sejumlah anggota DPRD yang baru dilantik itu.
”Saya menemukan sesuatu yang ganjil. Ini harus dikritisi, apakah memang seperti itu. Sebab, minimal anggaran untuk tiga stel,” kata Ketua Laskar Ampera Cabang Blora Singgih Hartono, Kamis (28/8).
Menurut Singgih yang mantan anggota DPRD ini, ada anggaran untuk seragam anggota dewan. Sehingga, ia tahu persis bagaimana penganggaran pakaian untuk anggota DPRD. Ketika ia menjabat dulu, minimal tiga stel ditambah ongkos jahit. Sehingga, anggota DPRD bisa membuat baju dinas sesuai dengan ukuran dan selera masing-masing. Namun, kali ini yang diberikan setwan hanya satu stel tanpa ongkos jahit.
”Ini sesuatu yang luar biasa. Saya menerima laporan dari kawan-kawan anggota dewan seperti itu. Apakah ini memang sengaja disunat atau bagaimana,” terangnya.
Lebih lanjut Singgih menjelaskan, ada data yang diterimanya, jika anggaran pakaian dinas untuk anggota DPRD sebesar Rp 4.350.000 per orang. Anggaran itu, seharusnya untuk empat stel pakaian tanpa ongkos jahit. Jika hanya diberikan satu stel, maka anggaran untuk tiga stel tidak diberikan. Sehingga, ada potensi untuk merugikan anggota dewan dan penyelewengan dana.
”Ini data resmi yang kami dapat dari DPPKAD. Jadi, kemana larinya uang itu kalau tidak diberikan. Dikalikan 45 anggota DPRD, lumayan jumlahnya,” jelas dia.
Sementara itu, salah satu anggota DPRD dari PPP Achlif Nugroho membenarkan, jika ia dan rekan-rekannya hanya menerima satu stel bahan pakaian dinas. Sehingga, anggota dewan asal Cepu itu tidak mengetahui adanya penyunatan anggaran.
”Saya masih berprasangka baik pada sekwan. Barangkali memang belum diberikan,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris DPRD Sugiyono saat dikonfirmasi, masih akan mengecek anggaran untuk pakaian dinas DPRD. Dia beralasan, penganggaran bukan dilakukan oleh dirinya. Sebab, ia baru dilantik menjadi sekwan setelah anggaran jadi. Sehingga, dia tidak tahu menahu bagaimana penganggaran pakaian dinas anggota dewan. ”Coba nanti saya cek dulu,” katanya singkat. (Aries-Murianews | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar