![]() |
Ilustrasi : Pembelian gas elpiji 3 kg, masyarakat harus antri dan dimintai KTP untuk memeriksa apakah yang membeli warga setempat atau tidak. (rs-infoblora) |
BLORA. Harga eceran tertinggi (HET) untuk wilayah Kabupaten Blora hingga kini belum ditetapkan. Namun usulan HET sudah disampaikan ke Pemprov Jateng sebesar Rp 14.000. Tetapi Pemprov Jateng memunculkan wacana baru yakni menyeragamkan HET elpiji 3 kg untuk seluruh kabupaten/kota se Jateng.
"Wacana yang berkembang memang seperti itu. Namun itu belum ada keputusan resmi. Berdasarkan wacana tersebut, HET nantinya diseragamkan Rp 14.000," ujar Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Blora, Rudatiningsih, kemarin.
Dia mengungkapkan belum lama ini digelar rapat koordinasi di Pemprov Jateng membahas elpiji 3 kg. Dalam rapat itu muncul gagasan menyeragamkan HET untuk seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Tujuannya kata dia, tidak lain agar tidak ada kesenjangan harga elpiji antar kabupaten.
"Jika HET di kabupaten lain lebih tinggi, dikhawatirkan elpiji dari satu kabupaten lain akan dibawa ke kabupaten yang HET nya lebih tinggi," ungkap Rudatiningsih.
Meski belum ada keputusan resmi HET elpiji 3 kg untuk seluruh kabupaten/kota se Jateng, dalam rapat yang juga dihadiri pihak Pertamina tersebut telah disepakati penerapan HET untuk seluruh kabupaten dan kota se Jateng sebesar Rp 14.000. "HET Rp 14.000 itulah yang diterapkan di lapangan," ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Blora, Maskur menambahkan setiap pangkalan elpiji wajib mencantumkan HET. Tujuannya agar konsumen tahu harga patokan tertinggi penjualan elpiji yang berlaku.
Sementara itu menyikapi melambungnya harga elpiji 3 kg di Blora, Bupati Djoko Nugroho meminta dinas dan instansi terkait menggelar rapat koordinasi dengan para camat, kapolsek serta danramil. Rapat yang rencananya akan digelar pekan ini tersebut untuk mengetahui kondisi sesungguhnya di setiap kecamatan.
"Segera undang para camat, kapolsek dan danramil. Para agen elpiji juga diikutsertakan dalam rapat," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga elpiji 3 kg sejak beberapa pekan terakhir harganya menanjak cukup tinggi. Di beberapa tempat di Blora, harga elpiji 3 kg bisa mencapai Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per tabung. Bahkan ketika membeli elpiji tersebut harus menunjukkan KTP.
"Selain harganya naik, barang juga langka. Karena itu penjualan hanya dibatasi untuk warga setempat saja, dibuktikan dengan KTP," ujar salah satu pedagang nasi pecel di kawasan Pasar Induk Blora. (rs-infoblora | Abdul Muiz-suaramerdeka)
0 komentar:
Posting Komentar