Berdasar pantauan pantauan di lapangan dari Todanan menuju Kunduran memperlihatkan, kerusakan tersebut berada di antara jalur Desa Kedungwungu Kecamatan Todanan menuju Desa Sedangwates dan Kedungwaru, Kecamatan Kunduran. Jalan sejauh 4 kilometer dari total 9 kilometer tersebut terdapat lubang di sana sini.
Lubang dengan diameter paling lebar 4 meter berkedalaman 30 cm tersebut, menghambat lalu lintas. Sebab akibat banyaknya lubang jalan itu jalan menjadi berlumpur karena tercampur air hujan.
Proyek pembangunan jalan tersebut yang masuk dalam TA 2012 yang dilaksanakan 2013 lalu dengan anggaran sekitar Rp 9 miliar dari dana bantuan provinsi. Namun belum sampai satu tahun terhitung sejak habisnya masa perawatan, jalan kembali rusak.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Blora RM Hanindyo Andri Haskoro juga meminta kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menganggarkan lagi penanganan kerusakan jalan akses menuju PG Blora tersebut. Sebab begitu uji coba mesin tebu tiba waktunya, pada Mei tahun ini tidak menutup kemungkinan jalan tersebut akan ramai dilalui truk-truk pengangkut tebu dari petani tebu se Kabupaten Blora dan truk tebu dari kebupaten sekitar seperti Pati, Rembang, Grobogan dll. ”Kita harapkan kerusakan segera ditangani,” harap Andri yang juga merupakan politikus Partai Golkar ini.
Dihubungi secara terpisah, Humas PG Blora PT GMM Wahyu Agus Siswoyo mengatakan, perusahaannya merasa memiliki tanggung jawab atas rusaknya jalan tersebut. Untuk itu, lanjut dia, perusahaan akan turut menyumbangkan dana corporate social responsibility (CRS) untuk pemulihan kerusakan jalan.
”Jika diperlukan kita juga akan membantu untuk mengerahkan alat-alat berat yang kita miliki. Seperti eskavator dan satu unit vibro,” terangnya. (rs-infoblora | yud/hil)
0 komentar:
Posting Komentar