![]() |
H Chris Hapsoro, Kepala Disnakertransos Blora |
Hingga kini daftar tunggu transmigrasi di Blora mencapai sebanyak ratusan kepala keluarga (KK). Bahkan di tahun 2012 jumlah daftar tunggu mencapai 249 KK.
"Tiap tahun rata-rata pemberangkatan transmigrasi hanya puluhan. Tahun lalu saja 15 KK. Tentu itu tidak sebanding dengan jumlah KK di Blora yang berminat mengikuti transmigrasi," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Nakertransos) Blora, H Chris Hapsoro, Kamis (20/3) kemarin.
Tingginya minat warga Blora untuk bertransmigrasi dipengaruhi sejumlah faktor. Selain karena faktor ekonomi, sebagian warga ingin bertransmigrasi setelah mengetahui keberhasilan warga Blora yang telah bertransmigrasi terlebih dahulu.
H Chris Hapsoro yang juga mantan kepala Bagian Humas Setda Blora itu mencontohkan warga Blora yang bertransmigrasi ke Pulau Kalimantan beberapa tahun lalu, kini telah sukses di daerah perantauan. Selain tetap bercocok tanam dengan memiliki puluhan hektar tanah, sebagian dari mereka telah mengembangkan usaha di bidang perdagangan. Bahkan ada juga yang menggeluti dunia perpolitikan.
"Banyak cerita tentang kesuksesan tersebut. Itu karena mereka ulet dan bekerja keras di daerah transmigrasi," tandasnya.
Cerita tentang kesuksesan tersebut menginspirasi warga Blora lainnya untuk ikut bertransmigrasi. Hanya saja menurut Chris Hapsoro, kuota transmigrasi ditentukan oleh pemerintah pusat setiap tahun. Kuota tersebut kemudian dibagi untuk setiap kabupaten dan kota dalam setiap provinsi. Kuota transmigrasi terkait pula dengan kebutuhan dan kesiapan daerah tujuan transmigrasi.
"Kami tidak bisa meminta tambahan kuota transmigrasi ke pusat karena jumlahnya terbatas," kata Chris Hapsoro.
Peminat terbanyak program transmigrasi berasal dari kawasan Blora selatan. Namun ada juga yang berasal dari sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Blora. (rs-infoblora | abdul muiz)
0 komentar:
Posting Komentar