![]() |
Beberapa kecamatan di Kabupaten Blora telah panen padi dan siap memulai musim tanam kedua. (rs-infoblora) |
”Beberapa wilayah di Blora saat ini sudah mulai panen. Tapi kami
imbau, agar tidak menjual semua hasil panen padi yang diperoleh.
Sisihkan untuk cadangan pangan hingga memasuki musim tanam berikutnya,”
katanya.
Sutikno menambahkan, untuk para tengkulak juga diimbau tidak merugikan masyarakat kecil. Diharapkan para tengkulak membeli dengan harga yang standar. ”Curah hujan yang cukup, didukung dengan cadangan air embung dan irigasi yang telah dimaksimalkan, diperkirakan petani bisa tanam padi kedua kalinya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat,” jelasnya.
Salah seorang petani dari Desa Blumbangrejo, Kecamatan Kunduran, Supardi menyatakan, biasanya para tengkulak sudah merapat ke beberapa desa, yang tanaman padinya siap dipanen. Menurutnya, para tengkulak akan membeli dengan sistem ’tebas’ di sawah berdasarkan luas lahan dan kualitas padi yang dihasilkan.
Sementara itu, warga di Kecamatan Banjarejo, mulai menanam padi. Salah satunya yang dilakukan Nurul, petani di Dukuh Kenduruan Desa Gedongsari, Kecamatan Banjarejo. ”Panen raya kemarin, saya bisa mendapat 50 karung dari setengah hektare luas sawah yang saya miliki. Kini, saya mulai tanam padi lagi, dengan bibit yang saya beli sendiri sebesar Rp 45 ribu-Rp 50 ribu per 5 kilogram,” katanya kemarin.
Dirinya berharap, pada panen kedua nanti, hasilnya lebih bagus dari panen pertama. Sehingga, modal yang dikeluarkan setimpal dengan hasil yang didapat. (rs-infoblora | nu)
Sutikno menambahkan, untuk para tengkulak juga diimbau tidak merugikan masyarakat kecil. Diharapkan para tengkulak membeli dengan harga yang standar. ”Curah hujan yang cukup, didukung dengan cadangan air embung dan irigasi yang telah dimaksimalkan, diperkirakan petani bisa tanam padi kedua kalinya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat,” jelasnya.
Salah seorang petani dari Desa Blumbangrejo, Kecamatan Kunduran, Supardi menyatakan, biasanya para tengkulak sudah merapat ke beberapa desa, yang tanaman padinya siap dipanen. Menurutnya, para tengkulak akan membeli dengan sistem ’tebas’ di sawah berdasarkan luas lahan dan kualitas padi yang dihasilkan.
Sementara itu, warga di Kecamatan Banjarejo, mulai menanam padi. Salah satunya yang dilakukan Nurul, petani di Dukuh Kenduruan Desa Gedongsari, Kecamatan Banjarejo. ”Panen raya kemarin, saya bisa mendapat 50 karung dari setengah hektare luas sawah yang saya miliki. Kini, saya mulai tanam padi lagi, dengan bibit yang saya beli sendiri sebesar Rp 45 ribu-Rp 50 ribu per 5 kilogram,” katanya kemarin.
Dirinya berharap, pada panen kedua nanti, hasilnya lebih bagus dari panen pertama. Sehingga, modal yang dikeluarkan setimpal dengan hasil yang didapat. (rs-infoblora | nu)
0 komentar:
Posting Komentar