Home » , » Susun Makna Filosofi Pakaian Adat Samin, Pemkab Blora Undang Tokoh Sedulur Sikep

Susun Makna Filosofi Pakaian Adat Samin, Pemkab Blora Undang Tokoh Sedulur Sikep

infoblora.id on 15 Feb 2014 | 11.46

Pramugi Prawiro, Tokoh Sikep dari Sambongrejo
BLORA. Pemerintah Kabupaten Blora telah membentuk satu tim, untuk menyusun makna filosofis pakaian adat dari Sedulur Sikep. Langkah tersebut dilakukan, karena pemkab serius untuk mengenakan busana warga Samin, dipakai sebagai pakaian resmi setiap hari Jumat.

Tim tersebut, Jumat (14/2) kemarin, mengundang para tokoh Sedulur Sikep untuk berdiskusi. Para tokoh Samin yang hadir di antaranya, Pramugi  Prawiro dari Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong; Mbah Lasio dan Poso, dari Sedulur Sikep Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, serta tokoh Sedulur Sikep lainnya, yakni Sumo Semi.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI), Slamet Pamuji. ”Apa sesungguhnya makna filosofis dari pakaian Samin? Itulah yang kami cari. Karena itu, kami mengundang sejumlah tokoh Samin di pertemuan kali ini,” kata Kepala Bagian Organisasi Kepegawaian Riyatno.

Menurut Riyatno, pakaian dengan ciri khas warna hitam-hitam itu, setiap hari Jumat selama dua kali sebulan, akan menjadi pakaian resmi kedinasan. Pemkab sendiri telah menyusun desain dan model pakaian tersebut.

”Warna pakaiannya tidak harus hitam-hitam. Boleh warna lain, asalkan warnanya tidak mencolok. Itu yang pernah disampaikan leluhur kami,” terang salah satu tokoh Sedulur Sikep, Pramugi.

Model pakaian Samin, tambah Pramugi, antara lain bagian lengan panjangnya mendekati pergelangan tangan. Demikian juga dengan celana, panjangnya tidak sampai mata kaki. Selain itu, asesori yang dipakai, yaitu ikat  kepala atau udeng.

”Makna filosofis dari ikat kepala itu ialah, tidak gampang berubah atau terbawa arus. Udeng kata lainnya mudeng. Nek wis mudeng akan menjadi ikatan diri dalam berperilaku,” jelasnya.

Sementara untuk pakaian perempuan, lanjut Pramugi, memakai kebaya dan bawahannya memakai kain lurik. Panjang bagian bawah juga tidak sampai mata kaki.(rs-infoblora | Aries Murianews.com)
Share this article :

2 komentar:

Suku samin | sedulur sikep klopoduwur | wong samin mengatakan...

Makna hitam sedulur sikep "hitam adalah warna yg memuat segala warna,hitam juga sbgai simbol pribadi yg memliliki keluasan,kedalaman&kerendahan hati.
Iket / udeng .ngiket laku,pikir lan ati supoyo mudeng tujuane urep.(mnyelaraskan pikiran,hati&prilaku.agar tau makna hidup sbenar'y)

Ujak mengatakan...

Apa nilai luhur dari Pak Samin Surosentiko masih ada sampe sekarang??
Contoh gampang saat Pemilu Kades di Klowoduwur ada praktik suap ga??
Perbuatan yang menyalahi budaya luhur jawa, menyalahi ajaran agama, & menyalahi huk7un negara.
Jika masih ada percuma ngomong soal pakaian yang cuma simbol.
Hal yang paling diperlukan itu riil action, & bukan cuma simbol2.
Trims


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved