![]() |
Jambu mete banyak ditemukan di beberapa kecamatan di Blora |
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Distanbunakikan) Blora, SUtikno Slamet mengungkapkan pohon jambu monyet paling banyak tumbuh di Kecamatan Todanan. Di Todanan, desa yang menjadi sentra jambu monyet ada di Desa Sendang, Candi, Pelemsengir, Prigi dan Gondorio. Luas lahan di Kecamatan Todanan yang ditanami jambu monyet mencapai 633 hektar.
Sedangkan di kecamatan lainnya juga ada. Seperti di Kecamatan Jepon ada 154 hektar, Japah 81 hektar, Ngawen 43 hektar, Blora Kota 9 hektar, Bogorejo 8,8 hektar, Tunjungan dan Jiken masing-masing 7 hektar, Kradenan dan Sambong masing-masing 4 hektar, serta Kecamatan Cepu seluas 0,8 hektar.
"Jumlah total lahan yang ditanami jambu mete di Blora sekitar 953,7 hektar," ujarnya kemarin.
Jambu mete pada umumnya diusahakan di lahan yang kering pada tanah tegalan dengan pola tradisional. Di Blora tanaman jambu mete pada umumnya tumbuh bersama dengan tanaman perkebunan lainnya. Tingkat produktifitasnya juga masih tergolong rendah karena belum tertangani dengan baik. Upaya peningkatan produktifitas jambu mete menghadapi kendala karena terbatasnya teknologi budi daya.
Meski nilai jual ekonomi mete relatif mahal yakni sekitar Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per kilogram, namun karena harus menunggu lama untuk bisa panen, maka warga lebih condong menjadikan budi daya jambu mete sebagai sampingan dan lebih memilih budi daya tanaman pertanian lainnya. Itu terjadi lantaran jambu mete hanya bisa dipanen satu kali dalam setahun.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, luas lahan pertanian di Blora yang ditanami jambu monyet cenderung menurun. Di tahun 2011 luas lahan jambu mete mencapai 1030 hektar, sedangkan di tahun 2012 sekitar 953,7 hektar.
Berkurangnya lahan tersebut terjadi karena petani memilih menanam pohon lain di lahan yang sebelumnya ditanami pohon mete. Selain itu banyak juga pohon mete yang usianya cukup tua sehingga produktifitasnya rendah. Pohon yang tua lalu ditebang petani.
Pengurangan luas lahan tersebut diirngi pula menurunnya jumlah hasil panen. Dari data yang ada produksi tahun 2006 mencapai 398 ton, tahun 2009 mencapai 319 ton. Sedangkan di tahun 2012 dari luas lahan 705,9 hektar yang ditanam jambu mete hanya bisa panen sebanyak 225,89 ton.
Meski mengalami penurunan, Blora tetap menjadi daerah penghasil jambu mete terbesar kedua se Jawa Tengah.
"Distanbunakikan Blora berupaya mempertahankan bahkan menambah jumlah pohon melalui pelaksanaan program yang telah disusun sebelumnya. Diantaranya program penanaman pohon jambu mete," pungkas Sutikno Slamet. (rs-infoblora | H18 SM)beri
Alamat Sutikno slamet
BalasHapusBisa minta nomor kontaknya...? Atau hub sy 081244900098.
BalasHapusMohon info nya jika ada yg bisa supply kulit kacang mete dalam jumlah besar
BalasHapusBisa hubungi saya di
Yosmalia ~ 081298057230
Mohon info nya jika ada yg bisa supply kulit kacang mete dalam jumlah besar
BalasHapusBisa hubungi saya di
Yosmalia ~ 081298057230
Pak bisa hubungi sy 081220079759.
BalasHapusBisa minta kontak personnya atau hib sy 081220079759
BalasHapusBisa minta kontak personnya atau hib sy 081220079759
BalasHapusBisa minta kontak personnya atau hib sy 081220079759
BalasHapusSaya butuh buahnya saja. Boleh info 082388030602
BalasHapusBisa minta kontaknya?
BalasHapusBoleh minta no WA untuk kebutuhan export?
BalasHapusMenarik....
BalasHapusBoleh minta nomer wa nya
BalasHapusBoleh minta no wa bos
BalasHapus081246626365
BalasHapus081246626365
BalasHapus