![]() |
Menteri Pertanian, Suswono (kanan) duduk bersama aktifis sekaligus seniman Butet Kertaredjasa usai ramah tamah dengan petani tebu di Pabrik Gula PT.GMM Blora kemarin (19/20). (foto:rs-infoblora) |
Pabrik gula GMM dibangun dengan investasi sebesar Rp 1,7 triliun. Pabrik ini akan memiliki kapasitas penggilingan tebu sebesar 6.000 TCD (Ton of Cane per Day). Tahun 2014 rencananya pabrik baru gula ini akan mulai berproduksi. Dengan rendemen minimal sampai 8 persen, produksi gula pabrik GMM akan mencapai 50 ribu ton pe tahun.
Suswono mengatakan program swasembada gula banyak mengalami kendala. Pertama, kendala lahan karena dibutuhkan setidaknya tambahan lahan 350.000 hektar khusus untuk menanam tebu.
"Hingga sekarang tambahan lahan itu tidak ada, sehingga luas panen tebu sejak dicanangkan tahun 2009 hingga sekarang tidak bertambah," kata Suswono saat meresmikan gudang gula milik pabrik gula PT Gula Multi Manis (GMM) di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (19/10/2013)
Kedua, adalah revitalisasi pabrik gula. Pabrik gula yang ada merupakan pabrik gula peninggalan Belanda. Mesin-mesinnya perlu diremajakan agar dapat meningkatkan rendemen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi gula nasional. Namun langkah revitalisasi pabrik gula juga tidak dilakukan. Sehinga pabrik-pabrik yang ada masih beroperasi menggunakan mesin-mesin lama.
Ketiga, adalah pembangunan pabrik gula baru. Untuk mencapai swasembada gula ketika itu diperlukan 20-25 pabrik gula baru. Tetapi sejak 2009 baru satu pabrik yang dibangun yakni GMM.
"Ya baru GMM ini, pabrik (gula) baru yang dibangun sejak 2009," kata Suswono. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar