Home » , , » Memasuki Musim Tanam, Petani di Blora Diharap Waspadai Serangan Hama

Memasuki Musim Tanam, Petani di Blora Diharap Waspadai Serangan Hama

infoblora.id on 15 Okt 2013 | 15.30

Beberapa area persawahan mulai dikerjakan seiring datangnya musim hujan di Kabupaten Blora. (foto: rs-infoblora)
BLORA. Memasuki musim tanam padi, Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan
(Distanbunakikan) Kabupaten Blora mengimbau para petani mewaspadai serangan berbagai jenis binatang pengganggu tanaman.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanbunakikan Blora Nugraheny
Wahyu Utami, kemarin mengatakan, seiring masuknya musim tanam pada awal Oktober hingga beberapa pekan ke depan,  para petani harus mewaspadai beberapa jenis hama penyerang padi antara lain wereng,  tikus, dan keong emas.

”Untuk mencegah hama tanaman menyerang saat awal musim tanam hingga menjelang panen, petani harus melakukan budidaya tanaman dengan menjaga keseimbangan antara pupuk organik dan pupuk urea agar tidak berlebihan. Karena pemberian pupuk secara berlebih menjadi pemicu serangan hama,” ujarnya.

Selain memperhatikan pemberian pupuk,  petani juga harus mengikuti pola tanam serentak  untuk menghindari ledakan hama  yang dapat menyebabkan gagal panen. Sedangkan untuk mengatasi serangan tikus pada saat menjelang panen, petani dapat menerapkan pemusnahan alami, yakni dengan menghadirkan predator burung hantu.

”Tahun ini Distanbunakikan akan mengupayakan pengendalian tikusdengan cara alami yakni dengan menghadirkan burung hantu. Predator jenis efektif menekan populasi tikus,” imbuhnya.

Menurut dia, untuk mendatangkan burung hantu sebagai pemangsa tikus tidak membutuhkan biaya tinggi. Karena burung hantu memiliki kebiasaan merebut sarang burung lain, maka perlu membuat pagupon (sarang) setinggi 6-8 meter di sekitar areal persawahan.
(rs-infoBlora | kontribusi : Abdul Rochim-murianews.com)
Share this article :

2 komentar:

Ujak mengatakan...

He..he
Tapi tingkah polah sebagian masyarakat yang suka nangkap ular dibiari aja yaa
mentang2 50rb/ekor.
Sadarkan mreka wahai ara pejabat pertanian...

suprapto mengatakan...

Utk para petugas, jangan cuma menghimbau tapi hrs turun ke lapangan bantu petani utk mengatasi masalah. Aktifkan lagi kolempencapir, pertanian 5 tahun terakhir di daerah blora menurun drastis.


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved