![]() |
Salah satu motif batik khas Blora yang kini banyak dipesan konsumen menjelang Hari Jadi Kab.Blora ke 264 |
BLORA. Meskipun Hari Jadi Kabupaten Blora masih dua bulan lagi,
para perajin batik sudah kebanjiran pesanan untuk membuat batik dengan motif
khas Blora. Para pemesan yang umumnya dari dinas, instansi, BUMD dan swasta ini
ternyata sudah jauh-jauh hari memesan batik kepada para perajin batik yang ada
di Kabupaten Blora.
Beberapa perajin batik pun kini mulai konsentrasi pada
pembuatan dan pemenuhan pesanan itu, karena banyak diantaranya yang pesan batik
yang dicanting langsung.
”Biasa setiap hari jadi Kabupaten Blora tiba pesanan banyak,
jadi harus pesan sebelumnya,” ungkap pemilik rumah produksi Batik Jatiwangi,
Untung Tunggono. Kali ini rumah produksinya sedang menyelesaikan pesanan batik.
Bahkan stok untuk dijual langsung tidak tersedia karena semua pekerja
menyelesaikan pembuatan batik tulis pesanan yang membutuhkan waktu lama.
Menurut dia, dalam menyambut hari jadi Kabupaten Blora,
semua akan memakai batik. Akibatnya semua perajin batik di Blora biasanya sudah
kebagian pesanan sendiri-sendiri.
Selain iu, kata Untung, masing-masing dinas dan instansi
juga memilih warna dan motif sendiri-sendiri, tetapi tetap bercirikan Blora,
sehingga untuk membuat dan menggambarkannya juga butuh waktu lama.
“Momen hari jadi ini harus disambut baik semua perajin
dengan membuat batik yang sebaik-baiknya, karena nanti masyarakat akan melihat
langsung,” ujarnya.
Perajin lain, Hurip Indiyani juga mengungkapkan hal yang
sama. Dia mengakui banyak pesanan khusus untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten
Blora yang akan diperingati 11 Desember mendatang.
“Saat ini sudah mulai membuat pesanan yang akan dipakai saat
hari jadi nanti. Ada yang biasa dan ada juga yang harganya mahal,” katanya.
Sekretaris Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED) Blora,
Sri Raharjo, mengatakan adanya pemakaian batik Blora saat Hari Jadi Kabupaten
merupakan angin segar. Ini salah satu upaya untuk menggairahkan usaha batik di
Blora yang mulai berkembang baik sejak tiga tahun terakhir. Terlebih lagi,
semua pesanan batik tidak lagi tersentral dalam satu perajin. (rs-infoblora |
kontributor : sugie rusyono)
1 komentar:
Mari bersyukur pada Tuhan,
Batik bisa jadi lapangan tenaga kerja di blora.
Smoga bisa meniru pekalongan.
Posting Komentar