![]() |
Salah satu novel karya Pramoedya di Pulau Buru |
"Saya bisa dibilang penggemar berat Pram (Pramoedya Ananta Toer) dan karya-karyanya. Sungguh masterpiece. Tulisan Pram semuanya layak diangkat ke layar lebar," tutur sineas kelahiran Jakarta 37 tahun silam itu saat ditemui di Blitz Megaplex, Jakarta, Kamis (12/9) kemarin .
Suami Ginatri S Noer itu berpendapat Indonesia kaya sekali dengan penulis-penulis yang menelurkan karya-karya kualitas dunia. Sayangnya tidak terlalu mendapat perhatian dari orang Indonesia sendiri.
"Karena itulah saya ingin mengangkat novel-novel tersebut ke dalam film. Kita punya Chairil Anwar, kita punya NH Dini, kita punya Sutan Takdir Alisjahbana, dan sederet nama lainnya. Karya-karya itu luar biasa dan layak diketahui masyarakat Indonesia."
Aristo sendiri hingga saat ini sudah menyutradarai dan menulis naskah deretan film-film layar lebar box office Indonesia, seperti Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Sang Penari, Garuda di Dadaku 1 dan Garuda di Dadaku 2, Alexandria dan lainnya.
Ia mengawali kariernya sebagai penulis skenario (scriptwriter) pada 2004, dan mengembangkan sayap menjadi sutradara dan produser.
"Dari semua posisi itu yang saya paling suka, yakni scriptwriter. Karena itu pula saya sangat mengagumi karya sastra," ujar lulusan fakultas jurnalistik di Universitas Padjajaran, Bandung. (Soraya Bunga Larasati). (rs-infoBlora | kontributor : Basuki-metrotvnews.com)
0 komentar:
Posting Komentar