Home » » Diduga Supir Mengantuk, Mobil Suzuki Ertiga Masuk Hutan Jati Cabak, Jiken

Diduga Supir Mengantuk, Mobil Suzuki Ertiga Masuk Hutan Jati Cabak, Jiken

infoblora.id on 8 Jul 2013 | 00.08

Suzuki Ertiga masuk hutan jati BKPH Cabak Kecamatan Jiken, Blora (5/7)
BLORA. Kecelakaan tunggal kembali terjadi di hutan jati jalur Blora - Cepu hari Jumat lalu (5/7) sekitar jam 10.30 WIB. Sebuah mobil Suzuki Ertiga terperosok masuk ke hutan dan menabrak pohon jati di hutan Perhutani yang masih berada di wilayah Kecamatan Jiken. Tepatnya di 7087 E RPH, BKPH Cabak, KPH Cepu. Mobil tersebut masuk ke dalam hutan sekitar 10 meter dari badan jalan Blora - Cepu.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, supir mobil ini Mulyono (59) warga Desa Wotsogo Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban hanya mengalami luka di bagian dagu. Sedangkan mobil mengalami rusak berat dibagian depan. Kap mobil ringsek akibat menabrak pohon jati yang cukup besar di dalam hutan.

Saksi mata, Muhammad Isa (30) menceritaka, kejadian berawal ketika mobil Suzuki Ertiga bernomor polisi S 461 HJ melaju dari arah Cepu, setibanya di kilometer 14 atau tepatnya 50 meter selatan tikungan pal balon tiba-tiba mobil berbelok ke arah kanan dan masuk ke dalam hutan jati. Mobil meluncur diantara pohon jati dengan arah serong ke kanan sejauh 18 meter.

Sebelum masuk ke dalam hutan yang ditumbuhi semak belukar tersebut, mobil terlebih dahulu melewat jaringan pipa minyak Pertamina yang ada di sisi timur badan jalan. "Mobil baru berhenti setelah menabrak batang pohon jati yang cukup besar," kata Isa sambil menambahkan kecepatan mobil saat itu berjalan sedang.

Warga Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora ini mengatakan saat kejadian dia berada tepat di belakang mobil naas tersebut. Ketika itu dia sedang berada dalam mobil Grand Livina yang membawa rombongan seorang Kyai.  Dengan dibantu beberapa orang temannya, lalu Isa berusaha membantu korban dan melaporkan kejadian ke petugas Satlantas Polres Blora. "Di dalam mobil tidak ada orang lain selain supir," tambahnya.

Beberapa saat kemudian petugas dari Satlantas Polres Blora datang di lokasi kejadian. Setelah melakukan identifikasi kemudian supir mobil, Mulyono dilarikan ke Puskesmas Jiken untuk mendapatkan perawatan dengan menggunakan mobil Grand Livina yang ditumpangi Isa dan rombongan Kyai. Korban yang mengalami luka dan shock berat ini mendapatkan 8 jahitan di bagian dagu.

Menurut Aris, salah satu anak Mulyono (supir ertiga), siang itu baru saja ayahnya dari Cepu untuk suatu keperluan. Ayahnya yang sudah mahir mengendarai mobil sejak usia muda itu berangkat ke Cepu sehari sebelumnya. "Saat tiba di lokasi, katanya seperti orang yang tidak sadarkan diri," kata Aris yang mengaku mengetahui kejadian yang dialami ayahnya itu dari petugas kepolisian yang menghubunginya beberapa saat setelah kejadian.

Kapolres Blora, AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) AKP Budiarto mengemukakan, kejadian ini diduga kuat karena pengemudi mengantuk. Sebab di lokasi kejadian tidak ditemukan bekas-bekas roda yang menunjukkan korabn melakukan upaya pengereman. "Kemungkinan supir kelelahan karena menempuh perjalanan yang jauh,"  kata Budiarto.

Kasatlantas AKP Budiarto menambahkan, mobil Suzuki Ertiga tersebut berhasil dievakuasi dari dalam hutan sekitar pukul 13.00 WIB. Evakuasi dilakukan dengan mendatangkan kendaraan berat crane dari Petamina EP Cepu. Sedangkan pengemudi Mulyono akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Permata Blora karena mengeluh sakit di bagian dada. "Setelah dievakusi akhirnya mobil dibawa ke bengkel untuk memperoleh perbaikan dengan menggunakan mobil derek," pungkasnya. (rs-infoBlora | sumber : Suara Merdeka)
disebabkan
Kecelakaan tunggal terjadi di jalur Cepu-Blora. Jum’at (5/7) sekitar pukul 10.30 WIB kemarin, sebuah minibus Suzuki Ertiga terperosok dan menabrak pohon jati di kawasan hutan Perhutani yang masuk wilayah Kecamatan Jiken. Tepatnya di petak 7087E RPH dan BKPH Cabak, KPH Cepu. Minibus terperosok ke dalam hutan dan hanya berjarak sekitar 10 meter dari badan jalan provinsi tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Sopir minibus Mulyono (59), warga Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban hanya mengalami luka ringan di bagian dagu. Sedangkan minibus yang dikendarainya mengalami rusak berat di bagian depan. Kap minibus ringsek akibat membentur pohon jati berukuran besar di lokasi kejadian.
Saksi mata, Muhammad Isa (30) menuturkan, kejadian berawal ketika Suzuki Ertiga dengan nomor polisi S 461 HJ yang dikemudikan korban meluncur dari arah Cepu. Setibanya di kilometer 14, atau tepatnya 50 meter arah selatan dari tikungan pal balon, tiba-tiba berbelok ke arah kanan lalu masuk ke dalam hutan jati. Minibus meluncur diantara pohon jati dengan arah serong ke kanan sejauh 18 meter.
Sebelum masuk ke dalam hutan yang banyak ditumbuhi semak belukar tersebut, minibus terlebih dahulu melewati jaringan pipa Pertamina yang ada di sisi kiri timur badan jalan. “Mobil baru berhenti setelah menabrak pohon jati yang ukurannya cukup besar,” tutur Isa sambil mengatakan, saat itu minibus yang dikemudikan korban melaju dengan kecepatan sedang.
Warga Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora ini menambahkan, saat kejadian, Ia berada persis di belakang minibus naas tersebut. Ketika itu dirinya sedang berada dalam mobil Grand Livina yang membawa rombongan seorang Kyai. Dengan dibantu beberapa temannya, Isa lalu memberikan pertolongan kepada korban dan melapor ke petugas lalulintas Polres Blora. “Di dalam mobil tidak ada orang selain sopir,” tambahnya.
Beberapa saat kemudian, dua petugas dari satuan lalulintas (Satlantas) Polres Blora tiba di lokasi kejadian. Setelah melakukan identifikasi, sopir minibus, Mulyono kemudian dilarikan ke Puskesmas Jiken untuk medapatkan perawatan dengan menggunakan mobil Grand Livina yang ditumpangi Isa dan rombongan. Korban yang mengalami luka dan shock berat ini mendapatkan delapan jahitan di bagian dagu.
Diduga kelelahan
Menurut Aris, salah seorang anak Mulyono, siang itu ayahnya baru saja dari Kota Cepu untuk suatu keperluan. Sang ayah yang telah mahir mengemudi sejak usia muda tersebut pergi ke Kota minyak tersebut sehari sebelumnya. “Saat tiba di lokasi, katanya seperti orang tidak sadarkan diri,” kata Aris yang mengaku mengetahui kejadian yang dialami ayahnya itu dari petugas kepolisian yang menghubunginya beberapa saat setelah kejadian.
Kapolres Blora, AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui kepala satuan lalulintas (Kasatlantas), AKP Budiarto mengatakan, insiden ini diduga kuat disebabkan karena pengemudi minibus mengantuk. Sebab, di lokasi kejadian tidak ditemukan bekas roda yang menunjukkan tanda-tanda pengemudi melakukan pengereman. “Kemungkinan sopir minibus kelelahan karena menempuh perjalanan yang jauh,” kata Budiarto.
Kasatlantas menambahkan, minibus naas tersebut berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.00 WIB. Evakuasi dilakukan dengan mendatangkan kendaraan berat (crane) dari Pertamina Cepu. Sedangkan sopir Suzuki Ertiga, Mulyono akhirnya dirujuk ke rumah sakit umum Permata Blora karena mengeluhkan rasa sakit di bagian dada. “Setelah dievakuasi, minibus selanjutnya dibawa ke bengkel untuk perbaikan dengan menggunakan mobil derek,” tandas Kasatlantas.(tri) - See more at: http://berantasnews.com/minibus-masuk-hutan-jati-diduga-sopir-kecapekan/#sthash.QP3Aa93u.F9DNKxE2.dpuf
Kecelakaan tunggal terjadi di jalur Cepu-Blora. Jum’at (5/7) sekitar pukul 10.30 WIB kemarin, sebuah minibus Suzuki Ertiga terperosok dan menabrak pohon jati di kawasan hutan Perhutani yang masuk wilayah Kecamatan Jiken. Tepatnya di petak 7087E RPH dan BKPH Cabak, KPH Cepu. Minibus terperosok ke dalam hutan dan hanya berjarak sekitar 10 meter dari badan jalan provinsi tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Sopir minibus Mulyono (59), warga Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban hanya mengalami luka ringan di bagian dagu. Sedangkan minibus yang dikendarainya mengalami rusak berat di bagian depan. Kap minibus ringsek akibat membentur pohon jati berukuran besar di lokasi kejadian.
Saksi mata, Muhammad Isa (30) menuturkan, kejadian berawal ketika Suzuki Ertiga dengan nomor polisi S 461 HJ yang dikemudikan korban meluncur dari arah Cepu. Setibanya di kilometer 14, atau tepatnya 50 meter arah selatan dari tikungan pal balon, tiba-tiba berbelok ke arah kanan lalu masuk ke dalam hutan jati. Minibus meluncur diantara pohon jati dengan arah serong ke kanan sejauh 18 meter.
Sebelum masuk ke dalam hutan yang banyak ditumbuhi semak belukar tersebut, minibus terlebih dahulu melewati jaringan pipa Pertamina yang ada di sisi kiri timur badan jalan. “Mobil baru berhenti setelah menabrak pohon jati yang ukurannya cukup besar,” tutur Isa sambil mengatakan, saat itu minibus yang dikemudikan korban melaju dengan kecepatan sedang.
Warga Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora ini menambahkan, saat kejadian, Ia berada persis di belakang minibus naas tersebut. Ketika itu dirinya sedang berada dalam mobil Grand Livina yang membawa rombongan seorang Kyai. Dengan dibantu beberapa temannya, Isa lalu memberikan pertolongan kepada korban dan melapor ke petugas lalulintas Polres Blora. “Di dalam mobil tidak ada orang selain sopir,” tambahnya.
Beberapa saat kemudian, dua petugas dari satuan lalulintas (Satlantas) Polres Blora tiba di lokasi kejadian. Setelah melakukan identifikasi, sopir minibus, Mulyono kemudian dilarikan ke Puskesmas Jiken untuk medapatkan perawatan dengan menggunakan mobil Grand Livina yang ditumpangi Isa dan rombongan. Korban yang mengalami luka dan shock berat ini mendapatkan delapan jahitan di bagian dagu.
Diduga kelelahan
Menurut Aris, salah seorang anak Mulyono, siang itu ayahnya baru saja dari Kota Cepu untuk suatu keperluan. Sang ayah yang telah mahir mengemudi sejak usia muda tersebut pergi ke Kota minyak tersebut sehari sebelumnya. “Saat tiba di lokasi, katanya seperti orang tidak sadarkan diri,” kata Aris yang mengaku mengetahui kejadian yang dialami ayahnya itu dari petugas kepolisian yang menghubunginya beberapa saat setelah kejadian.
Kapolres Blora, AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui kepala satuan lalulintas (Kasatlantas), AKP Budiarto mengatakan, insiden ini diduga kuat disebabkan karena pengemudi minibus mengantuk. Sebab, di lokasi kejadian tidak ditemukan bekas roda yang menunjukkan tanda-tanda pengemudi melakukan pengereman. “Kemungkinan sopir minibus kelelahan karena menempuh perjalanan yang jauh,” kata Budiarto.
Kasatlantas menambahkan, minibus naas tersebut berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.00 WIB. Evakuasi dilakukan dengan mendatangkan kendaraan berat (crane) dari Pertamina Cepu. Sedangkan sopir Suzuki Ertiga, Mulyono akhirnya dirujuk ke rumah sakit umum Permata Blora karena mengeluhkan rasa sakit di bagian dada. “Setelah dievakuasi, minibus selanjutnya dibawa ke bengkel untuk perbaikan dengan menggunakan mobil derek,” tandas Kasatlantas.(tri) - See more at: http://berantasnews.com/minibus-masuk-hutan-jati-diduga-sopir-kecapekan/#sthash.QP3Aa93u.F9DNKxE2.dpuf
Kecelakaan tunggal terjadi di jalur Cepu-Blora. Jum’at (5/7) sekitar pukul 10.30 WIB kemarin, sebuah minibus Suzuki Ertiga terperosok dan menabrak pohon jati di kawasan hutan Perhutani yang masuk wilayah Kecamatan Jiken. Tepatnya di petak 7087E RPH dan BKPH Cabak, KPH Cepu. Minibus terperosok ke dalam hutan dan hanya berjarak sekitar 10 meter dari badan jalan provinsi tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Sopir minibus Mulyono (59), warga Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban hanya mengalami luka ringan di bagian dagu. Sedangkan minibus yang dikendarainya mengalami rusak berat di bagian depan. Kap minibus ringsek akibat membentur pohon jati berukuran besar di lokasi kejadian.
Saksi mata, Muhammad Isa (30) menuturkan, kejadian berawal ketika Suzuki Ertiga dengan nomor polisi S 461 HJ yang dikemudikan korban meluncur dari arah Cepu. Setibanya di kilometer 14, atau tepatnya 50 meter arah selatan dari tikungan pal balon, tiba-tiba berbelok ke arah kanan lalu masuk ke dalam hutan jati. Minibus meluncur diantara pohon jati dengan arah serong ke kanan sejauh 18 meter.
Sebelum masuk ke dalam hutan yang banyak ditumbuhi semak belukar tersebut, minibus terlebih dahulu melewati jaringan pipa Pertamina yang ada di sisi kiri timur badan jalan. “Mobil baru berhenti setelah menabrak pohon jati yang ukurannya cukup besar,” tutur Isa sambil mengatakan, saat itu minibus yang dikemudikan korban melaju dengan kecepatan sedang.
Warga Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora ini menambahkan, saat kejadian, Ia berada persis di belakang minibus naas tersebut. Ketika itu dirinya sedang berada dalam mobil Grand Livina yang membawa rombongan seorang Kyai. Dengan dibantu beberapa temannya, Isa lalu memberikan pertolongan kepada korban dan melapor ke petugas lalulintas Polres Blora. “Di dalam mobil tidak ada orang selain sopir,” tambahnya.
Beberapa saat kemudian, dua petugas dari satuan lalulintas (Satlantas) Polres Blora tiba di lokasi kejadian. Setelah melakukan identifikasi, sopir minibus, Mulyono kemudian dilarikan ke Puskesmas Jiken untuk medapatkan perawatan dengan menggunakan mobil Grand Livina yang ditumpangi Isa dan rombongan. Korban yang mengalami luka dan shock berat ini mendapatkan delapan jahitan di bagian dagu.
Diduga kelelahan
Menurut Aris, salah seorang anak Mulyono, siang itu ayahnya baru saja dari Kota Cepu untuk suatu keperluan. Sang ayah yang telah mahir mengemudi sejak usia muda tersebut pergi ke Kota minyak tersebut sehari sebelumnya. “Saat tiba di lokasi, katanya seperti orang tidak sadarkan diri,” kata Aris yang mengaku mengetahui kejadian yang dialami ayahnya itu dari petugas kepolisian yang menghubunginya beberapa saat setelah kejadian.
Kapolres Blora, AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui kepala satuan lalulintas (Kasatlantas), AKP Budiarto mengatakan, insiden ini diduga kuat disebabkan karena pengemudi minibus mengantuk. Sebab, di lokasi kejadian tidak ditemukan bekas roda yang menunjukkan tanda-tanda pengemudi melakukan pengereman. “Kemungkinan sopir minibus kelelahan karena menempuh perjalanan yang jauh,” kata Budiarto.
Kasatlantas menambahkan, minibus naas tersebut berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.00 WIB. Evakuasi dilakukan dengan mendatangkan kendaraan berat (crane) dari Pertamina Cepu. Sedangkan sopir Suzuki Ertiga, Mulyono akhirnya dirujuk ke rumah sakit umum Permata Blora karena mengeluhkan rasa sakit di bagian dada. “Setelah dievakuasi, minibus selanjutnya dibawa ke bengkel untuk perbaikan dengan menggunakan mobil derek,” tandas Kasatlantas.(tri) - See more at: http://berantasnews.com/minibus-masuk-hutan-jati-diduga-sopir-kecapekan/#sthash.QP3Aa93u.F9DNKxE2.dpuf
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved