Dua orang warga berjalan menerjang aliran banjir bandang yang merendam rumahnya, Senin sore (26/2/2018). (foto: dok-is) |
BLORA. Rendam ratusan rumah
warga di dua desa yang ada di Kecamatan Todanan dan Kecamatan
Kunduran, banjir bandang luapan Kali Cangkring yang berhulu di
perbukitan Pegunungan Kendeng pada Senin sore hingga malam
(26/2/2018), kini menyisakan genangan lumpur.
Selasa (27/2/2018), warga dengan
dibantu petugas dari BPBD, Dinas Sosial, PMI, Pramuka, Satpol PP, TNI
dan Polri tampak sibuk melakukan gotong royong guna membersihkan
sisa-sisa lumpu yang masih tergenang di dalam rumah maupun halaman.
Mereka saling membantu untuk menyelesaikan pekerjaan, sementara yang
lainnya sibuk mengolah bantuan bahan makanan di dapur umum.
Petugas BPBD Blora berusaha mengevakuasi warga yang sedang dilanda banjir bandang, Senin malam (26/2/2018). (foto: dok-is) |
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Sri Rahayu
mengatakan bahwa banjir bandang yang terjadi mulai Senin sore ini
kini mulai surut dan warga mulai melakukan pembersihan rumah.
“Meskipun kali ini merupakan banjir
bandang terbesar yang pernah terjadi di Desa Kedungwaru dan Desa
Kedungwungu, namun Alhamdulillah tidak sampai menimbulkan korban
jiwa. Begitu dapat kabar banjir, kemarin tim langsung turun melakukan
evakuasi dan identifikasi warga terdampak,” ujarnya.
Tidak hanya menurunkan personil saja,
pihaknya dibantu relawan lainnya juga mengirimkan logistik bantuan
untuk korban banjir dan mendirikan dapur umum bersama Dinas Sosial.
Semuanya bersatu guyub menangangi banjir yang terjadi di perbatasan
Kecamatan Todanan dan Kecamatan Kunduran ini.
Petugas sedang membersihkan sisa lumpur yang menggenang di depan rumah warga, Selasa (27/2/2018). (foto: dok-ib) |
Ia menerangkan bahwa banjir bandang
yang terjadi itu diperkirakan karena derasnya curah hujan yang turun
di daerah hulu Kali Cangkring. Terlebih kondisi hutan sudah banyak
yang rusak sehingga penyerapan air tidak maksimal dan menyebabkan
aliran sungai meluap.
“Daerah ini memang termasuk rawan
banjir bandang. Tahun lalu juga terjadi banjir namun tidak sebesar
ini. Kali ini air merendam rumah warga mulai setinggi 30 cm hingga
100 cm,” lanjutnya.
Pihaknya juga langsung berkoordinasi
dengan BPBD Jawa Tengah dan melaporkan hasil penanggulangan bencana
banjir bandang kepada Bupati Blora Djoko Nugroho.
![]() |
Sejumlah petugas sedang mempersiapkan kesiapan dapur umum untuk para korban banjir bandang, Selasa (27/2/2018). (foto: dok-ib) |
Agus, salah satu warga Desa Kedungwaru
mengaku senang karena kesigapan petugas bisa meminimalisir dampak
banjir secara cepat. Ia berterimakasih kepada semua pihak yang sudah
datang memberikan bantuan ke desanya.
“Terimakasih sudah memberikan
bantuan. Semoga banjir seperti ini tidak terjadi lagi,” ucapnya
singkat. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar