Yemima (2) balita penderita Hydrocephalus di pangkuan Ibunya menerima bantuan sosial dari Dinsos P3A Kabupaten Blora, Senin (20/11/2017). (foto: dok-ib) |
BLORA. Pemkab Blora melalui
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos
P3A) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali memberikan bantuan sosial
kepada adek Yemima Fara Natalia (2) yang menderita penyakit
Hydrocephalus, anak pertama pasangan Partono (29) dan Rahayu
Widasari (19) warga RT 02 RW 03 Desa Pengkolrejo Kecamatan Japah,
Senin (20/11/2017).
Pemberian bantuan dipimpin langsung
oleh Kepala Dinsos P3A Sri Handoko S.Sos, M.Si dan Kepala Dinkes dr.
Henny Indriyanti M.Kes, diterimakan langsung kepada orang tua Yemima,
Partono dan Rahayu Widasari dengan disaksikan Camat Japah, Kiswoyo
dan Kades Pengkolrejo, Senen.
“Kali ini atas arahan Pak Bupati dan
Pak Wakil Bupati, kami datang untuk memberikan bantuan sosial berupa
dana sosial, sejumlah kebutuhan makanan balita dan sembako. Semoga
ini bisa membantu pengobatan adek Yemima,” ucap Kepala Dinsos P3A
Sri Handoko S.Sos, M.Si.
Sementara itu, Kepala Dinkes dr. Henny
Indriyanti M.Kes menyatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi
pengobatan adek Yemima ke RSUP Sardjito Yogyakarta. Dinas Kesehatan
akan mengantarkan memakai ambulance ke Yogyakarta besok hari Selasa
(21/11/2017).
“Tadi sudah diuruskan semua
dokumennya dan akan dirujuk ke RSUP dr.Sardjito Yogyakarta untuk
dilakukan pengobatan. Rencana, besok pagi akan berangkat pukul 03.00
WIB dari Blora, dimana biaya pengobatannya menggunakan BPJS
Kesehatan,” kata dr. Henny Indrayanti M.Kes.
Menurutnya, kunjungan yang dilakukan
Dinsos P3A dan Dinas Kesehatan kali ini sebagai tindak lanjut
kunjungan Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mewakili Bupati Djoko
Nugroho pada bulan Maret 2016 silam.
Saat dikunjungi Wakil Bupati dan Dinas
Kesehatan di bulan Maret 2016 lalu dimana Yemima masih berusia dua
bulan, Rahayu Widasari (ibunya-red) menjelaskan bahwa anaknya
tersebut hanya bisa menangis karena merasakan sakit dan kepalanya
yang semakin berat. Sejak usia kandungan 9 bulan dokter sudah
mengatakan bahwa di dalam kepala bayi ada sebuah cairan hitam. Saat
lahir kondisinya normal, namun setelah itu lama lama kepalanya
membesar.
Sebelumnya sudah pernah dibawa berobat
ke Rumah Sakit Elizabeth di Semarang. Namun dokter disana tidak
berani melakukan tindakan operasi karena usia bayi yang masih terlalu
muda, apalagi resikonya sangat berat dimana kondisi kepala bayi masih
lunak. Tulang tengkoraknya belum sempurna.
“Setelah dari RS Elizabeth Semarang,
Pemkab sudah pernah memfasilitasi pengobatan kembali ke RS Muwardi
Solo. Namun setelah diperiksa secara medis, ternyata tidak bisa
dilakukan operasi karena volume otaknya kecil sekali sehingga dokter
ahli tidak ada tindakan. Akan percuma jika dilakukan operasi, otak
tetap tidak bisa berkembang.,” terang dr. Henny Indrayanti M.Kes.
Masih menurut dr. Henny Indrayanti,
sebagai upaya lanjutan pihaknya kali ini akan membantu pengobatan ke
RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Ia berharap hasil terbaik bisa
diperoleh Yemima di RSUP dr. Sardjito tersebut.
“Hasil pemeriksaan dari RS Elizabeth
Semarang dan RS Muwardi Solo saya minta untuk dibawa ke RSUP dr.
Sardjito Yogyakarta besok pagi sebagai rekam medik pasien. Apapun
hasilnya, kami berharap orangtua harus siap menghadapinya. Kita semua
berharap yang terbaik untuk adek Yemima,” lanjutnya.
Untuk menjaga kesehatan tubuhnya, ia
menyarankan agar asupan makanan bergizi tetap dipenuhi agar daya
tahan tubuh anak tetap baik dan kuat. Saat dikunjungi Senin siang
(20/11/2017), Yemima juga baru saja habis makan siang disuapi Ibunya.
Partono dan Rahayu Widasari sebagai
orang tua adek Yemima mengucapkan terimakasih atas perhatian Pemkab
Blora yang sudah memfasilitasi pengobatan bagi anaknya. Apapun
hasilnya nanti, kedua orang tua ini siap menerimanya.
“Semoga anak kami bisa sembuh. Namun
apapun hasilnya nanti kami berdua siap menghadapinya. Terimakasih
atas bantuan yang diberikan,” kata Partono didampingi Rahayu
Widasari. (humas | res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar