Kejadian naas itu menimpanya setelah tangki besi tersebut terlepas dan menimpa korban. Tangki besi itu sedianya akan digunakan untuk pendukung operasional pabrik gula yang masih dalam tahap pembangunan itu. Korban adalah warga Desa Kaliglagah, Kecamatan Lano, Kabupaten Purworejo.
Kapolres Blora AKBP Kukuh Kalis Susilo melalui Kasat Reskrim AKP Sudarto mengatakan, korban tewas akibat kecelakaan pada Sabtu sore (20/7). Meski demikian pihaknya akan tetap melakukan penyidikan, selain itu juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Meskipun tewas akibat kecelakaan kerja, penyelidikan tetap dilakukan untuk menyingkap sebab terjadinya kecelakaan tersebut," ungkapnya.
Dari informasi yang didapatkan, sore itu korban akan memasang tangki soda di salah satu instalasi untuk proses pembuatan gula. Tanpa diduga korban tertimpa tangki soda seberat 1,5 ton dengan diameter 3 meter dan tinggi 1 meter. Tangki itu terjatuh karena kabel untuk menarik keatas terlepas dan menimpa korban.
Korban yang terluka parah sempat diupayakan dilarikan ke Puskesmas terdekat, tetapi dalam perjalanan nyawanya tak tertolong lagi. "Laporan yang kami terima, korban tewas saat perjalanan dari TKP ke Puskesmas Kunduran," ungkap Kasat Reskrim AKP Sudarto.
Kematian salah satu pekerja itu membuat gempar para pekerja pabrik gula. Bahkan salah satu pekerja mengatakan sebelum kecelakaan kerja yang menimpa Tarwilan, pernah ada kecelakaan kerja serupa namun tidak sampai meninggal dunia, hanya luka serius di tangan dan kakinya.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Blora, Wahono, meminta agar PT.GMM memperhatikan betul keselamatan para pekerja. Karena peralatan yang ada sangat berat-berat dan resikonya juga besar. Terlebih lagi sudah ada yang meninggal dan ada juga yang luka-luka serius akibat kecelakaan kerja. "Manajemen harus memperhatikan betul keselamatan para pekerjanya," kata Wahono. (rs-infoBlora | sumber : Suara Merdeka gie-42)
0 komentar:
Posting Komentar